Bersama dengan Bifza Cycling Club dari Batam , Ristek Jakarta dan Darul Hikam Bandung , pada tanggal 17 Juli 2010 sekitar 28 orang bercanda dan berkeringat bersama dalam irama kayuhan sepeda. Route perjalanan di dimulai dari Pondok Panineungan , Cibodas, Maribaya Timur jam 07.00 WIB menyusuri wilayah sejuk perbukitan sekitar Maribaya hingga ujung jalan Taman Hutan Rakyat , Dago Pakar , Bandung.
Halaman ini tidak mampu menampung seluruh kesan dan kenangan, biarkan gambar-gambar ini berbicara kepada anda, terutama penggila "bersepeda" selamat menikmati
Halaman ini tidak mampu menampung seluruh kesan dan kenangan, biarkan gambar-gambar ini berbicara kepada anda, terutama penggila "bersepeda" selamat menikmati
Perjalanan Etappe 1, dimulai dengan menyusuri hutan pinus kampung Cibodas ,Maribaya Timur, dengan trek berupa pengerasan jalan tanah bercampur makadam yang sudah tertutup tanah humus basah. Trek ini berkelok dan menurun dengan kemiringan antara 25' - 30' diapit hutan pinus dengan udara sejuk yang menyegarkan, sangat menyenangkan, tapi awas permukaan jalan yang tertutup humus menyebabkan jalan menjadi licin , harus ekstra hati-hati dan trampil mengatur kombinasi antara rem dan pengendalian sepeda, apabila tidak ingin tergelincir
Sayang untuk dilewatkan, hijaunya perbukitan hutan pinus yang asri , bagi orang "kota" pemandangan dengan nuansa yang berbeda dari keseharian Jalan Thamrin yang dipenuhi dengan "hutan beton", menimbulkan gairah keinginan untuk mengambil gambar, bergaya untuk foto bersama... lupa gowes , tanpa sadar bahwa kita sudah tertinggal jauh dari kelompok rombongan terdepan, he... he
Etappe2 , menyusuri jalan wisata didalam komplek Wisata Air Terjun Maribaya, "goweser" bercampur dengan pejalan kaki pengunjung objek wisata ini, jadi harus banyak menyapa "punteeeeeen" takut menyenggol, untung pengunjung di hari Sabtu tidak seramai hari Minggu sehingga kita masih leluasa untuk sedikit "nakal" menjajal kemampuan sepeda dan "tenaga" serta menguasai jalanan wisata Objek Air Terjun Maribaya, seolah olah jalan milik nenek moyang kita he..he nggak apa-apa sekali sekali, mumpung lagi sepi apalagi sedang mendampingi rombongan tamu "goweser" dari Batam yang tidak pernah lihat lebatnya pepohonan , gemericik air sungai dan sejuknya udara pegunungan..... maklum Batam gersang. Ujung akhir dari jalan ini adalah Taman Hutan Rakyat Ir Juanda, dimana terdapat Goa belanda. Rombongan bersitirahat sejenak sambil bernostalgia "mengingat" masa penjajahan, konon goa Belanda dipergunakan oleh serdadu Belanda untuk memenjarakan "pejoeang - pejoeang" Indonesia untuk diinterogasi, atau malah mungkin sebagai tempat sembunyi serdadu Belanda dari kejaran musuh, karena letak Goa ini jauh berada di tengah hutan pada masa itu ...wallahua'lam
Etappe 3, perjalanan dari Asrama Siswa Darul Hikam , Dago Pakar menuju arah Maribaya, kita disuguhkan dengan trek jalan aspal, lebar lebih kurang 4 meter dengan permukaan sedang, menanjak dengan kemiringan antara 20-30 derajat sepanjang +/-5,5 Km, luar biasa berat bagi "Goweser" yang tidak terlatih, untung semua anggota rombongan adalah "goweser" sekelas pembalap Tonton (alias Tuntun ....bike) jalan menanjak tidak masalah dengan motto " biar tuntun asal santun" sampai juga kita di akhir etappe 3, meskipun udara sejuk menyelimuti badan tetap saja berkeringat hingga tiba di ujung pendakian berupa "base camp" nya pesepeda orang Bandung dan sekitarnya yaitu Warung Babe (semacam Mpok Cafe di JPG) nikmat sekali rasanya bisa beristirahat sambil menikmati segelas bandrek panas ditemani kue ala warung babe , dengan pemandangan hijaunya alam pegunungan Dago Pakar yang menyejukkan , ingin rasanya berlama-lama disini
Awal Etappe 4, selepas Warung Bandrek, trek terjal (super terjal, maklum kuda saja tidak bisa lewat apalagi sepeda) siap menghadang rombongan, dari jalan aspal kita berbelok menuju perkampungan penduduk sesaat kemudian rombongan masuk kearah hutan pinus menuruni perbukitan terjal dengan profil jalan tanah setapak bercampur akar pohon pinus dengan kemiringan antara 35' - 45', medan ini cocok buat "downhill" dengan kategori sedikit nekat, maklum batu dan tonjolan akar pohon pinus muncul disana sini sepanjang jalan. Jalan ini adalah jalan alternatif menuju lokasi wisata Air Terjun Curug Ciomas, Maribaya tanpa melalui loket (alias gratis..tis)
Akhir dari etappe 4 merupakan jalan aspal menuju titik start Pondok Panineungan, menanjak habis, dengan kemiringan 25'-30' sepanjang kurang lebih 6 Km, sorot sinar mentari yang membuat udara terasa panas karena berada diwilayah terbuka, serta kekuatan fisik yang mulai terkuras menjadikan beberapa "goweser" mulai kehilangan kepercayaan diri melihat punggung bukit yang harus didaki, tak ayal beberapa orang berkelompok "merayu" tuan Rumah, Akang Arief untuk dijemput truk guna diangkut ke Pondok Panineungan, .........rayuan berhasil , kelompok "putus asa" menunggu datangnya jemputan didepan pintu gerbang Air Terjun Maribaya (sisi lain dari pintu masuk pertama kali). Sedangkan beberapa orang melanjutkan perjalanan dengan sisa-sisa tenaga dan nafas yang masih ada, mungkin mereka ingin menunjukkan "aku adalah Goweser sejati" ........memang benar sih !
Statistik hasil akhir perjalanan menunjukkkan 12 orang finish , 13 goweser "not classsified" alias naik truk, 1 orang mengundurkan diri di Asrama Siswa Darul Hikam (alasannya ada keperluan keluarga....nggak mau ngaku capek !) , 1 orang menyerah di Warung Babe minta dianter pulang... alasannya takut ketinggalan pesawat (takut ketinggalan pesawat atau takut "beneran".......he..he sorry Cak Hutomo !)
Sampai Jumpa di petualangan berikut . .........hatur nuhun Kang Arief, suwun Cak Tomo dan segenap rekan-rekan "goweser" Bifza Cycling Club Batam, kapan- kapan kita bikin "event" lagi yang lebih seru
Statistik hasil akhir perjalanan menunjukkkan 12 orang finish , 13 goweser "not classsified" alias naik truk, 1 orang mengundurkan diri di Asrama Siswa Darul Hikam (alasannya ada keperluan keluarga....nggak mau ngaku capek !) , 1 orang menyerah di Warung Babe minta dianter pulang... alasannya takut ketinggalan pesawat (takut ketinggalan pesawat atau takut "beneran".......he..he sorry Cak Hutomo !)
Sampai Jumpa di petualangan berikut . .........hatur nuhun Kang Arief, suwun Cak Tomo dan segenap rekan-rekan "goweser" Bifza Cycling Club Batam, kapan- kapan kita bikin "event" lagi yang lebih seru
mantaaappp ulasan nya kang...
BalasHapusparagraf terakhir bukan nyerah di warung babe kang...tapi warung bandrek yang ada plang warung babe nya...hehe
-Aam-
Hatur Nuhun atas Koreksinya Kang Aam,........... lieur nih , apa yang bener ditulis begini "Warung Bandrek yang ada Babe panasnya" he.....he
BalasHapussalam gowes
NAF
Beruntung saya ngajak si KAng Fuad, yang ahli menulis dan mendokumentasikan moment2 kita. Maklum, si Kang Fuad jebolan Satra Arus Lemah...he he.
BalasHapusSayangnya si penulis tidak menjelaskan dirinya masuk dikategori mana saat masuk ke Etape 4. Apakah kategori Aku Goweser sejati atau...ikut kelompok mengalah demi solidaritas rekan2 yang lemah habis tenaga terkuras, atau.. gak mau terekspose? he he.
Usulnya, biar makin seru tulisan juga dimulai ceritanya saat "malammm...yang dingin...aku bakar2 kambing dan kayu bakar, buat ngusir dinginnya daerah Cibodas dan Maribaya". Dan secangkir bajigur berteman 'suuk, jagung dan hui'. Sayangnya si Om Fuad rada telat ya datangnya.
Siip lah, kita bikin acara serupa yang pasti sama hotnya next time.
Salaammm
Wah teliti...juga kang Arief, menurut data statistik, dari 28 orang, 12 orang "goweser sejati" 13 orang "not classified" 2 orang menyerah ditengah perjalanan, akumulasi jumlah kurang 1 orang, kemana 1 orang ini ?? he..... he,,, dia yang menulis Blog ini. Karena sibuk menyiapkan tulisan cerita perjalanan, jadi nggak sempat menyelesaikan sampai finish alias "not classified" he....he (sedikit malu-malu)
BalasHapussalam Gowes
NAF
ngomong2 masalah bandrek nich ...biar goes nya tambah semangat dan berstamina ...
BalasHapusBarangkali perlu nyoba Bandrek Super Nich ^^
salam Goes pak ..terus semangat ya ..