salam

salam

Senin, 03 Oktober 2011

Serba Serbi Mina 2010

Ketika Nabi Ibrahim AS hendak melaksanakan perintah Allah untuk mengorbankan putra tersayangnya,  datanglah godaan dari setan agar  membatalkan niatnya, godaan ini datang sampa tiga kali  dan tiga kali pula Nabi Ibrahim  mengusir setan yang menggodanya dengan melempar batu. Hal ini membuktikan keteguhan iman dan loyalitas Nabi Ibrahim AS kepada sang Pencipta.


Peristiwa ini menjadi salah satu rangkaian  wajib pelaksanaan ibadah haji yaitu melemar 3 jamarat, Ula, Wustho dan Aqobah  yang melambangkan tempat dimana posisi setan ketika itu berada.
Suasana Perkemahan Mina 2010



Jamaah Haji Jalan Menuju Jamarat


Tiga Jamarat ini berlokasi di Mina, sebuah daerah perbukitan yang gersang, dipenuhi bukit bebatuan, ciri khas kontur tanah Arab pada umumnya. Tak heran , bila pemerintah Arab Saudi membangun beberapa terowongan yang dipergunakan sebagai jalan untuk menuju lokasi jamarat  guna  memangkas jarak agar tidak memutar mengitari gunung batu, seba gian besar lokasi maktab tenda Jamaah haji Indonesia di Mina harus melewati terowongan, yang dikenal sebagai Terowongan Mouassin , meskipun demikian tidak semua jamaah haji Indonesia harus melewati terowongan untuk menuju jamarat, karena  lokasi tendanya  berbeda .
Peta Perkemahan Jamaah Haji Indonesia di Mina



Peta Maktab Perkemahan Jamaah Haji Indonesia


Terowongan Mouassin sekarang sudah terbagi dua, yaitu terowongan yang  menuju arah  jamarat dan terowongan  dari arah jamarat menuju tenda.  Tenda-tenda Mina tidak seperti tenda Arafah , tenda ini merupakan bangunan permanen / tetap dan hanya digunakan 1 tahun sekali selama musim haji dan bagi Jamaah Indonesia wilayah yang di tetapkan juga tidak banyak berubah dari tahun - ketahun , paling-paling hanya berubah nomer lokasi nya saja

Mulut Terowongan Mouassin

Bagi jamaah yang lokasi tendanya berada di seberang terowongan, jarak menuju lokasi 3 Jamarat sekitar 2,5 - 3 Km dan harus melewati terowongan sepanjang 600 M. Pada mulut pintu masuk terowongan terdapat Pos jamaah Indonesia, yang akan memandu dan menyampaikan berita dalam bahasa Indonesia tentang situasi dan kondisi di lokasi Jamarat   Setelah  keluar dari terowongan , jamaah haji dihadapkan pada pilihan yang dipandu  papan petunjuk dengan informasi pilihan lantai yang akan dipergunakan untuk  melempar jamarat. Bila kita berjalan lurus tanpa berpindah jalur, maka jamaah akan berada di lantai 1, dari jumlah keseluruhan 5 lantai. 

Bila jamaah haji ingin langsung menjalankan tawaf ifadloh setelah  prosesi  melempar jumrah berakhir, biasanya pada saat - saat tersebut tersedia angkutan bis kota menuju Mekkah,  Saptco, maskapai milik pemerintah Arab Saudi   ("Damri" nya pemerintah Arab ) warna orange   yang berada di terminal  pemberangkatan, yang bisa kita temukan bila kita   berjalan lurus dari  arah Jamarat Aqobah.
Sepanjang jalan   arah kembali  dari  3 Jamarat menuju perkemahan Jamaah Haji Indonesia kita akan banyak menemukan "tenda" para Jamaah Haji "backpaker" yaitu jamaah yang berangkat secara mandiri ,  tidak dikelola oleh pemerintah negara mereka. Biasanya jamaah ini banyak berasal dari luar Indonesia, namun demikian  kita juga bisa menemukan beberapa WNI diantara mereka, ternyata mereka adalah para "mukimin" yang sedang menjalankan ibadah haji . Jangan kaget, kita juga akan menemukan banyak pengemis , karena mereka memanfaatkan belas kasih para jamaah. Biasanya sebelum prosesi Armina pengemis ini beroperasi di daerah sekitar masjidil Haram ,Mekkah, akan tetapi pada saat prosesi Armina, mereka memindahkan daerah "operasi" nya karena Mekkah sedang kosong ditinggalkan para jamaah..... terserah kita mau bersedekah atau tidak, pengemis ini pandai memanfaatkan kesempatan.
Mendekati   terowongan arah balik, pada saat hari kedua ataupun hari ke tiga (setelah nafar Awal atau Tsani) ) kita dihadapkan dengan pemandangan  "sampah" rambut manusia yang berada disekitar kamar-kamar mandi umum. Para jamaah terkesan sembarangan bercukur "tahalul" dengan membuang bekas - bekas rambut , hal ini merupakan tantangan bagi pemerintah Arab untuk tidak bosan-bosanya mengingatkan jamaah agar selalu disiplin menjaga kebersihan.
Di Mina pula, bagi penggemar belanja tasbih, disini banyak penjual tasbeih "kayu koka" (wallahu a'lam, apa benar kayu koka asli atau tidak,tetapi barangnya sama persis seperti yang di jual di Mekkah )  kaki lima. Bisanya mereka berada disekitar pasar  setelah keluar dari mulut terowongan Mouassin . Kalau di Mekkah, penjual  tasbeh kayu koka berada di toko-toko, akan tetapi di Mina penjual ini banyak menggelar lapak-lapak, dan harganya ?... asal kita pintar menawar, kita akan dapat harga jauh lebih murah dibanding harga di Mekkah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar