salam

salam

Kamis, 10 Oktober 2013

Gowes Cari Rute ke Katulampa - Gadog


Mencari rute sepedahan di Bogor, gampang-gampang susah, apalagi kalau peserta gowes terdapat banyak “new bie” dengan jam genjot yang masih rendah. Maunya melewati jalur datar beraspal yang tidak banyak motor tapi juga tidak terlalu sepi karena “serem”, bukan jalur tanah yang berlumpur alias “off road”, adem karena kiri kanan jalur dipenuhi dengan pohon-pohon rindang yang mengalir sungai kecil dengan air yang beriak, selain itu diharapkan tidak ada tanjakan “ngehe” , syukur – syukur setiap 5 Km ada Mini mart , minimal warung mie rebus semacam “mpok cafe” di Jalur JPG Serpong atau Warung Bandrek Babe (Warban) , Dago Pakar yang terkenal sebagai tempat nongkrongnya MTB-er Bandung . 


Dengan seabrek syarat- syarat yang “rumit” penulis mencoba browsing internet dan akhirnya bersyukur mendapatkan info dari http://gowes-ah.blogspot.com kepunyaan om Andy Harsanto, tentang jalur sepeda Cimahpar – Katulampa- Gadog PP. Makasih om infonya......!!
Namun demikian, rute om Andy tidak persis diikuti , bukan karena agak gengsi “nyontek” abis tetapi keseringan “nyasar” maklum agak susah menterjemahkan konsep peta diatas kertas dengan kenyataan dilapangan , apalagi situasi sudah sedikit berubah di beberapa tempat. Peta hanya digunakan sebagai panduan dasar saja akan tetapi fungsinya lebih banyak digantikan oleh petunjuk tukang ojek he...he...he. boleh dicontoh (sangat efekftif, asal bertanya dengan sopan dan pura-pura setengah mati kelelahan !! pasti dikasih unjuk jalan ). Titik awal gowes dimulai dari Komplek Perumahan Bantar Jati Permai, Bogor sebagai “base camp” tepat pukul 07.30 WIB, menuju jalan Pandawa Raya- Jalan Pandu melintas tepat diatas exit pintu tol Bogor Satelite, terusan antara jalan lingkar luar Bogor dengan Tol Jagorawi lurus hingga mencapai batas terakhir jalan yang sedang dicor belok kiri masuk diperempatan perumahan Baranang Siang Indah (BSI) dan keluar menyusuri jalan Bantar Kemang. Jalur awalan ini akan menjadi ujian pertama para “newbie” karena sejak berangkat dari Komplek Bantar Jati Permai jalan menanjak dengan kemiringan rendah namun cukup panjang dengan hembusan angin yang cukup kencang sampai akhir batas cor jalan beton di perempatan komplek BSI , namun setelah itu jalan relatif datar .
Menyusuri Jalan Bantar Kemang , sepanjang jalan ini banyak ditemui sejumlah tempat industri Tas Tajur yang terkenal, seperti Stasiun Tas, PT SKI (Sumber Karya Indah), cocok untuk tempat istirahat goweser wanita, sambil melepas penat , meluruskan kaki, sekaligus mampir belanja tas ( dijamin tidak akan sampai Katulampa karena terlalu asyik belanja). Perjalanan diteruskan hingga mencapai pertigaan pertemuan antara Jalan Rambutan Raya dengan jalan Sokaraja, belok kanan menyusuri jalan aspal mulus persis berada disebelah kanan kali kecil (terusan Kalibaru) hingga sampai di pertigaan dimana terdapat musholla/masjid diatas kali kemudian belok kearah kanan. Suasana terasa cukup asyik namun masih kurang “adem” karena jalan masih gersang hanya diapit pemukiman penduduk yang cukup padat, namun demikian semakin lama jalur akan semakin menarik setelah mendekati perumahan Bogor River Side karena mata goweser akan dimanjakan dengan pemandangan sungai Kalibaru disebelah sisi kiri yang semakin lebar namun tidak terlalu dalam sehingga terlihat jelas riak-riak air dipermukaan sungai, kesempurnaan keindahan alam pun bertambah karena kiri kanan jalan yang sudah mulai diwarnai dengan kehijauan pepohonan dan ladang milik penduduk setempat (pasti para “newbie” akan senang, apalagi sudah nampak ada beberapa warung mie rebus) sampai berakhir di bendungan Katulampa. Seperti pada umumnya kontur pegunungan yang berbukit dan berlembah, wilayah sekitar Katulampa ini menyajikan pemandangan yang cukup indah dan asri namun sudah mulai di “intervensi” oleh pemukiman sehingga mulai terjadi polusi sampah “kota” seperti plastik, bungkus biskuit, botol air kemasan , bungkus mie, deru sepeda motor, dsb
Setelah menempuh sekitar 9 Km dari titik start, di tempat ini para goweser dapat beristirahat sebentar sambil menikmati pemandangan Sungai Ciliwung dan Sungai Kalibaru dengan Bendungan Katulampanya, membayangkan pertarungan antara kekuatan teknologi dengan kekuatan alam Katulampa yang mampu mengubah Jakarta yang tenteram menjadi wilayah bencana, tergantung mana yang kuat . Untuk menuju Gadog dari Katulampa, perjalanan dilanjutkan dengan memilih melintas diatas dam Kalibaru, belok kanan menyusuri jalan semen yang sempit persis di pinggiran pagar sungai Ciliwung kira-kira 2 Km menuju persimpangan kolong Jalan Tol Jagorawi. Sampai disini goweser bisa memilih untuk belok kanan menyeberangi jembatan kecil diatas sungai Ciliwung persis sejajar dibawah kolong Tol Jagorawi atau lurus memotong kolong. Perjalanan dilanjutkan dengan memilih jalan lurus memotong kolong tol Jalan Jagorawi menyusuri pinggir Sungai Ciliwung , masuk ke perkampungan penduduk . Selepas perkampungan jalur mulai menanjak menuju perbukitan Gadog , jalur aspal kombinasi dengan bebatuan karena aspal yang mulai terkelupas, menyusuri hijaunya perbukitan yang “adem” diselingi dengan beberapa rumah penduduk yang sudah mulai jarang.  Di beberapa tempat tanjakan cukup tajam dengan elevasi kemiringan antara 30o- 45o dan terpaksa harus tukar ke gir terbesar pada transmisi belakang dan gir terkecil pada transmisi depan, itupun kalau masih mampu gowes, bila tidak ….....ya terpaksa “tuntun” . Tanjakan-tanjakan di jalur ini tidak ada yang panjang , namun dikombinasikan dengan turunan berselang seling cukup menguras tenaga dan menguras “semangat” goweser. Kondisi turunan dan tanjakan berlanjut hingga wilayah desa Pasir Angin kecamatan Megamendung , dan jalur akan menanjak agak panjang dengan kemiringan rendah hingga sampai di SD Pasir Angin 01, tepat dipertigaan jalan bila kearah kanan menuju Jalan Raya Gadog – Puncak dan kearah kiri menuju Gunung Geulis – Rainbow Hills dan Bukit Pelangi ...... jangan khawatir masih ada warung mie di sepanjang jalan ini dan menjelang akhir menuju SD Pasir Angin 01 akan ditemukan mini market AlfaMart yang cukup lengkap untuk menambah perbekalan.
Dari pertigaan SD Pasir Angin 01, bila ingin tantangan lebih besar untuk menguji “dengkul” ambil arah kiri menuju Gunung Geulis – Rainbow Hills. …. tanjakan panjaaaaang dan lamaaaaaaa , dengan jalur aspal super mulus , dan sebetulnya jalur ini harus diambil dari arah berlawanan yaitu dari Rainbow Hill atau dari Bukit pelangi sehingga goweser akan menikmati sensasi turunan yang cukup panjang . Mengingat keberadaan “new bie” didalam rombongan , maka diputuskan ambil jalur kearah kanan keluar menuju Jalan Raya Puncak kemudian belok kanan kearah Gadog kira-kira 1 km tepat di depan toko oleh-oleh makanan khas Bogor Priangan Sari belok kanan menyeberang jalan Puncak Raya dan masuk gang. Gang ini hanya cukup untuk satu mobil dan menjadi alternatif bagi mobil-mobil dari Jakarta bila setelah keluar pintu Tol Ciawi jalan kearah Gadog macet, oleh karena itu kadang-kadang goweser pun harus terpaksa berhenti bila ada mobil yang berpapasan ….. warung mie ? Jangan khawatir banyak sekali !
Perjalanan dari Gadog praktis akan menurun terus dan meskipun agak gersang karena melewati pemukiman, namun suasana cukup menyegarkan dengan latar belakang pemandangan gunung Salak diselingi gemericik suara air kali kecil dipinggir jalan . Jalur ini akan memotong sisi jalan tol Jagorawi – Gadog dan bertemu pertigaan, belok kanan menyusuri pinggir jalan tol menuju ke arah Katulampa.
Pada ujung jalan aspal pinggir tol ini , akan sampai di rest area dimana terdapat papan reklame restoran Warung Sunda 2 masuk jalan tanah kecil dan akan bertemu kembali dengan sungai Ciliwung dimana terdapat jembatan kecil sejajar kolong jalan Tol seperti waktu berangkat. Bila dipetakan, rute perjalanan seperti gambar gunting dimana titik pertemuannya adalah di jembatan kecil yang melintas di atas sungai Ciliwung dikolong jalan tol Jagorawi.
Dari titik perpotongan ini, ada dua pilihan kembali kejalan awal sama seperti saat berangkat atau belok kanan menyusuri pinggir jalan tol . Agar bervariasi , maka dipilih pilihan kedua yang mana kali ini jalan tol ada disebelah kanan , mengikuti jalan aspal kecil melewati perumahan Graha Pajajaran bertemu pertigaan jalan Sokaraja. Dari pertigaan ini bila belok kanan masuk kekolong tol Jagorawi, maka akan kembali menyusuri jalan tol (gantian sebelah kiri) dan akan bertemu dengan jalur Cimahpar – Pandawa Raya, jalur ini sudah pernah dilewati saat gowes ke Sentul – Kilometer Nol Bukit Pelangi. Oleh karena itu diambil jalan kearah kiri menuju jalan baru melewati perumahan Mutiara Bogor Raya , lurus bertemu kembali dengan pertigaan jalan dimana terdapat masjid /musholla diatas kali kecil sama seperti saat berangkat namun dari arah berlawanan, kemudian menyusuri jalan Bantar Kemang kembali dan melintas diatas Jalan Tol Jagorawi
menyusuri Jalan Pandu Raya dan akhirnya usai sudah perjalanan ini tepat pukul 11.30 WIB dengan 4 jam perjalanan dan jarak kurang lebih 32 Km. Sebelum kembali ke “base camp” mampir dulu ke Warung Pecel Madiun langganan di jalan Pandawa Raya menikmati sepiring Nasi Pecel Madiun, ikan emas goreng, garang asem , jus jambu dan tak lupa minuman favourite segelas “teh tawar panas” ….. wuiih nikmat sekaleeee. (selamat tinggal warung mie rebus ….....!)

4 komentar:

  1. saat musim hujan cobalah mampir ke bendung katulampa, bnyak turis lokal dan kru TV yg datang...

    BalasHapus
  2. terima kasih infonya... siapa tahu bisa ikutan nampang shooting masuk TV

    BalasHapus
  3. pak, boleh minta nomor hp, atau minta jasa memandu ke trek tersebut

    BalasHapus
  4. Trims info nya nambah jalur buat kami Gowes RT8 VBI sukses Kang, kita tunggu jalur lainnya ciyuuu

    BalasHapus